Kebanyakan
dari kita jika mendengarkan perkataan oranglain apalagi itu memojokkan (rasa nyaman kita terusik) seringkali kita
tersinggung dan tidaklagi bersedia melakukan yang seharusnya kita lakukan.
Memang tidak ada kritikan itu yang mengenakkan, namun jika kita bersedia
menerima dengan hati terbuka tentu hal itu akan bermanfaat.
Kali
ini kita akan melihat kehidupan seorang tokoh namanya ZAKEUS. (Lukas 19:1-10).
Alkitab memberikan gambaran tentang Zakeus yaitu badannya pendek (walaupun
pendek tidaklah berarti kerdil), selain itu dia adalah seorang kepala pemungut
cukai (pajak), akibat pekerjaannya Zakeus
adalah seoarang yang Kaya. Adapun pekerjaan seperti yang dilakukan Zakkeus
adalah sangat dibenci oleh masyarakat, maka tidak heran banyak orang tidak
simpati kepadanya (Lukas 19:7).
Dalam
perikop ini (Zakeus) kita akan bagi 3 fase :
1. Pra perjumpaan
Zakeus dengan Tuhan Yesus.
Berawal
dari rasa ingin tahu tentang siapa YESUS, mendorong Zakeus penasaran ingin mengenal Yesus. Tetapi
ia terhalang oleh orang banyak selain itu kondisi fisiknya yang pendek.
Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi dia (ayat 3) mengatakan ia BERUSAHA.
Kalimat ini sangatlah penting. Dalam terjemahan yunaninya kata
BERUSAHA adalah ZETEO yang artinya adalah mencari, menyelidiki, memeriksa
artinya bahwa ada rasa keingin tahuan zakeus tentang Yesus. (Maz 42:2 “seperti rusa yang haus merindukan air…”)
2.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus.
Banyak
rintangan yang dilalui seorang Zakeus untuk dapat berjumpa dengan Yesus, namun
hal itu tidaklah menyurutkan niat dari dia. Harusnya kitapun demikian (jangan
banyak alasan). Bagaimana Zakeus berjumpa dengan Yesus adalah (ayat 4), ia BERLARI
mendahului orang banyak. Hal ini adalah satu usaha /tindakan dari
Zakeus didorong rasa rindu yang dalam sampai ia memanjat pohon ara. Bandingkan
dengan Paulus (Filipi 3:14 “ dan berlari-lari pada tujuan untuk
memperoleh hadiah yaitu panggilan surgawi”). Ayat 6 berkata “Lalu Zakeus segera turun dan
menerima YESUS dengan SUKACITA”. Zakeus benar-benar merasakan
perbedaan hidupnya dahulu dengan sekarang (saat dia jumpa dengan Yesus)
sukacita disini tidaklah sama artinya dengan sukacita dia ketika mendapatkan
banyak uang dari hasil memeras masyarakat. Di dalam hatinya benar-benar ada
suatu perasaan bahagia dan sukacita, tentu hal itu dikerjakan oleh Roh Kudus
3.
Setelah Zakeus berjumpa dengan YESUS.
Apa
yang dilakukan oleh Zakeus setelah ia berjumpa dengan sang pujaannya yaitu
YESUS, (aya 8)”Tuhan setengan dari milikku akan kuberikan pada
orang miskin dan sekiranya ada yang kuperas akan kukembalikan 4 kalilipat” dalam terjemahan BIS “ siapa saja yang pernah saya
tipu akan saya kembalikan 4 kali lipat”. Dalam hal ini ada unsur GANTI RUGI. Kalimat kuberikan (dari kata Yunani DIDOMI artinya “MEMBAYAR”)
Kesimpulan :
Orang
yang sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan pastilah orang yang mengalami
perubahan seperti Zakeus dari pemeras bersedia mengganti rugi, artinya rela
melepaskan haknya. Bagaimana dengan kita sebagai jemaat? Adakah kita seperti
Zakeus relamelepaskan hak kita???????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar