Sabtu, 10 Maret 2012

JANGAN PUSINGKAN KATA ORANG

Kebanyakan dari kita jika mendengarkan perkataan oranglain apalagi itu memojokkan  (rasa nyaman kita terusik) seringkali kita tersinggung dan tidaklagi bersedia melakukan yang seharusnya kita lakukan. Memang tidak ada kritikan itu yang mengenakkan, namun jika kita bersedia menerima dengan hati terbuka tentu hal itu akan bermanfaat.
Kali ini kita akan melihat kehidupan seorang tokoh namanya ZAKEUS. (Lukas 19:1-10). Alkitab memberikan gambaran tentang Zakeus yaitu badannya pendek (walaupun pendek tidaklah berarti kerdil), selain itu dia adalah seorang kepala pemungut cukai (pajak),  akibat pekerjaannya Zakeus adalah seoarang yang Kaya. Adapun  pekerjaan seperti yang dilakukan Zakkeus adalah sangat dibenci oleh masyarakat, maka tidak heran banyak orang tidak simpati kepadanya (Lukas 19:7).
Dalam perikop ini (Zakeus) kita akan bagi 3 fase :
1.  Pra perjumpaan Zakeus dengan Tuhan Yesus.
Berawal dari rasa ingin tahu tentang siapa YESUS, mendorong Zakeus penasaran ingin mengenal Yesus. Tetapi ia terhalang oleh orang banyak selain itu kondisi fisiknya yang pendek. Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi dia (ayat 3) mengatakan ia BERUSAHA. Kalimat ini sangatlah penting. Dalam terjemahan yunaninya kata BERUSAHA adalah ZETEO yang artinya adalah mencari, menyelidiki, memeriksa artinya bahwa ada rasa keingin tahuan zakeus tentang Yesus. (Maz 42:2 “seperti rusa yang haus merindukan air…”)
2.  Perjumpaan dengan Tuhan Yesus.
Banyak rintangan yang dilalui seorang Zakeus untuk dapat berjumpa dengan Yesus, namun hal itu tidaklah menyurutkan niat dari dia. Harusnya kitapun demikian (jangan banyak alasan). Bagaimana Zakeus berjumpa dengan Yesus adalah  (ayat 4), ia BERLARI mendahului orang banyak. Hal ini adalah satu usaha /tindakan dari Zakeus didorong rasa rindu yang dalam sampai ia memanjat pohon ara. Bandingkan dengan Paulus (Filipi 3:14 “ dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan surgawi”). Ayat 6 berkata “Lalu Zakeus segera turun dan menerima YESUS dengan SUKACITA”. Zakeus benar-benar merasakan perbedaan hidupnya dahulu dengan sekarang (saat dia jumpa dengan Yesus) sukacita disini tidaklah sama artinya dengan sukacita dia ketika mendapatkan banyak uang dari hasil memeras masyarakat. Di dalam hatinya benar-benar ada suatu perasaan bahagia dan sukacita, tentu hal itu dikerjakan oleh Roh Kudus
3.  Setelah Zakeus berjumpa dengan YESUS.
Apa yang dilakukan oleh Zakeus setelah ia berjumpa dengan sang pujaannya yaitu YESUS, (aya 8)”Tuhan setengan dari milikku akan kuberikan pada orang miskin dan sekiranya ada yang kuperas akan kukembalikan  4 kalilipat” dalam terjemahan BIS “ siapa saja yang pernah saya tipu akan saya kembalikan 4 kali lipat”. Dalam hal ini ada unsur GANTI RUGI.  Kalimat kuberikan (dari kata Yunani DIDOMI artinya “MEMBAYAR”)

Kesimpulan :
Orang yang sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan pastilah orang yang mengalami perubahan seperti Zakeus dari pemeras bersedia mengganti rugi, artinya rela melepaskan haknya. Bagaimana dengan kita sebagai jemaat? Adakah kita seperti Zakeus relamelepaskan hak kita???????

Tidak ada komentar:

" ANAK PANAH DI TANGAN TUHAN..." Mazmur 127: 1-5 “ Seperti anak-anak panah ditangan pahlawan,demikianlah anak-anak pada masa muda.” (ay.4) Alkitab jelaskan bahwa Tuhan kita adalah pahlawan yang memberi kemenangan ( Zefanya 3:17). Sesungguhnya Tuhan memiliki rencana yang mulia untuk anak-anak muda Kristen yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Dia. Tuhan ingin memakai anak-anak muda sebagai alat-Nya untuk menggenapi rencana-Nya di bumi.Tuhan mau anak-anak muda mendapat kemenangan dari segala dosa dan keinginan daging. Tetapi ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh anak-anak muda agar mereka menang dalam hidupnya dan dipakai Tuhan seperti yang dikatakan di ayat 4 bahwa ”seperti anak-anak panah ditangan pahlawan ( Tuhan),demikianlah anak-anak pada masa muda.” 1.Harus dapat diarahkan. Jika anak-anak muda mau dipakai Tuhan dan mendapatkan kemenangan yang luar biasa dari Tuhan, mereka harus mau diarahkan atau mau dididik dan diajar. Kegagalan banyak anak-anak muda selalu dimulai saat mereka tidak mau diajar atau diarahkan oleh orang-orang yang lebih tua, rohani dan dipakai Tuhan. Seperti anak panah yang sudah tidak bisa semaunya melesat kemana ia mau tetapi harus mau diarahkan oleh sang pemanah seharusnyalah anak-anak muda memiliki sikap hati yang sama bahwa hidup mereka sudah di tangan Tuhan dan diarahkan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. 2.Harus berada di tangan yang tepat. Jika anak-anak muda berada di tangan Tuhan, sesungguhnya mereka sudah berada di tangan yang tepat. Alkitab katakan bahwa tangan Tuhanlah yang memberi kemenangan. Jika anak muda ada di tangan Tuhan pasti mereka akan mengalami hidup yang berkemenangan yang datangnya dari Tuhan. Kemenangan yang memampukan anak muda menang dari segala dosa, menang dari hawa nafsu, menang dari godaan dunia dan sebagainya. 3.Harus selalu siap diasah. Seringkali sang pemanah harus mengasah anak panahnya agar lebih tajam dan runcing dengan maksud agar bisa menembus sasaran yang paling kuat dan merobek isi yang ada didalam sasaran tersebut. Tuhan harus mengasah anak-anak muda untuk menjadi lebih kuat,lebih siap, lebih tajam untuk mengalahkan iblis dan dosa.Tuhan mengasah anak muda dengan mengijinkan mereka menghadapi tekanan, senggolan antar mereka, godaan dan bahkan masalah-masalah untuk mengasah dan memurnikan iman percaya mereka kepada Tuhan. Jangan takut dan alergi melewati didikan dan pemurnian yang datang dari Tuhan. Tuhan bukanlah sekedar pahlawan, tetapi pahlawan yang memberi kemenangan.Tuhan menginginkan anak-anak muda-Nya bangkit dan menjadi tentara serta mendapatkan kemenangan yana ini.