Kamis, 20 Desember 2012

Salam sejahtera !
Tahun 2012 ini adalah merupakan tahun pergumulan bagi saya dan jemaat yang saya genbalakan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Perumnas KBD Gresik. mengapa demikian ??? adalah karena tahun ini sun gguh saya merasakan sebagai anak bangsa tetapi ketidak adilan itu masih terasa dan diskriminasi masih terjadi. Tgl 15 Juli 2012 adalah hari bahagia bagi kami (pelayanan kami)_ karena hari itu kami merayakan genap 12 tahun penggembalaan kami, tetapi pagi itu sekita jm 07.00 kami didemo sekelompok massa yang mengatasnamakan warga. intinya mereka datang memaksa kami menghentikan kegiatan ibadah yang baru berjalan sekita 10 menit. sungguh kami tidaka dapat berbuat apapun, karena mereka menhancam dengan mendatangkan massa yang lebih besar. Besoknya saya dfipanggil di MUSPIKA Driyorejo, dan memutuskan penutupan rumah ibadah yang ada di Jalan Intan RW 17. saat itu ditutublah 4 rumah iobadah yaitu GPdI,GKJW dan 2 BETHANY.
Dari pengalaman itu saya menyimpulkan bahwa ternyata di negagra ini masih ada diskriminasi, kelompik minoritas masih belum ada kebebasan untuk beribadah. dan yang lebih membuat hati filu adalah tidak adanya solusi yang ditawarkanj ileh pemerintah daerah (Kecamatan), pertanyaannya adalah dimana kami umat Nasrani yang ada di Perumnas KBD Gresik beribadah???????

Sabtu, 10 Maret 2012

JANGAN PUSINGKAN KATA ORANG

Kebanyakan dari kita jika mendengarkan perkataan oranglain apalagi itu memojokkan  (rasa nyaman kita terusik) seringkali kita tersinggung dan tidaklagi bersedia melakukan yang seharusnya kita lakukan. Memang tidak ada kritikan itu yang mengenakkan, namun jika kita bersedia menerima dengan hati terbuka tentu hal itu akan bermanfaat.
Kali ini kita akan melihat kehidupan seorang tokoh namanya ZAKEUS. (Lukas 19:1-10). Alkitab memberikan gambaran tentang Zakeus yaitu badannya pendek (walaupun pendek tidaklah berarti kerdil), selain itu dia adalah seorang kepala pemungut cukai (pajak),  akibat pekerjaannya Zakeus adalah seoarang yang Kaya. Adapun  pekerjaan seperti yang dilakukan Zakkeus adalah sangat dibenci oleh masyarakat, maka tidak heran banyak orang tidak simpati kepadanya (Lukas 19:7).
Dalam perikop ini (Zakeus) kita akan bagi 3 fase :
1.  Pra perjumpaan Zakeus dengan Tuhan Yesus.
Berawal dari rasa ingin tahu tentang siapa YESUS, mendorong Zakeus penasaran ingin mengenal Yesus. Tetapi ia terhalang oleh orang banyak selain itu kondisi fisiknya yang pendek. Tetapi hal itu tidak menjadi halangan bagi dia (ayat 3) mengatakan ia BERUSAHA. Kalimat ini sangatlah penting. Dalam terjemahan yunaninya kata BERUSAHA adalah ZETEO yang artinya adalah mencari, menyelidiki, memeriksa artinya bahwa ada rasa keingin tahuan zakeus tentang Yesus. (Maz 42:2 “seperti rusa yang haus merindukan air…”)
2.  Perjumpaan dengan Tuhan Yesus.
Banyak rintangan yang dilalui seorang Zakeus untuk dapat berjumpa dengan Yesus, namun hal itu tidaklah menyurutkan niat dari dia. Harusnya kitapun demikian (jangan banyak alasan). Bagaimana Zakeus berjumpa dengan Yesus adalah  (ayat 4), ia BERLARI mendahului orang banyak. Hal ini adalah satu usaha /tindakan dari Zakeus didorong rasa rindu yang dalam sampai ia memanjat pohon ara. Bandingkan dengan Paulus (Filipi 3:14 “ dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan surgawi”). Ayat 6 berkata “Lalu Zakeus segera turun dan menerima YESUS dengan SUKACITA”. Zakeus benar-benar merasakan perbedaan hidupnya dahulu dengan sekarang (saat dia jumpa dengan Yesus) sukacita disini tidaklah sama artinya dengan sukacita dia ketika mendapatkan banyak uang dari hasil memeras masyarakat. Di dalam hatinya benar-benar ada suatu perasaan bahagia dan sukacita, tentu hal itu dikerjakan oleh Roh Kudus
3.  Setelah Zakeus berjumpa dengan YESUS.
Apa yang dilakukan oleh Zakeus setelah ia berjumpa dengan sang pujaannya yaitu YESUS, (aya 8)”Tuhan setengan dari milikku akan kuberikan pada orang miskin dan sekiranya ada yang kuperas akan kukembalikan  4 kalilipat” dalam terjemahan BIS “ siapa saja yang pernah saya tipu akan saya kembalikan 4 kali lipat”. Dalam hal ini ada unsur GANTI RUGI.  Kalimat kuberikan (dari kata Yunani DIDOMI artinya “MEMBAYAR”)

Kesimpulan :
Orang yang sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan pastilah orang yang mengalami perubahan seperti Zakeus dari pemeras bersedia mengganti rugi, artinya rela melepaskan haknya. Bagaimana dengan kita sebagai jemaat? Adakah kita seperti Zakeus relamelepaskan hak kita???????

Rabu, 29 Februari 2012


Tentang hal itu banyak hal yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk di jelaskan , karena kamu telah LAMBAN  dalam hal MENDENGARKAN. Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar,kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah ,dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barang  siapa masih memerlukan susu  ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
(Ibrani 5:11-14)

Maksud daripada tulisan ini adalah bukan berarti orang  ibrani ketika itu tidak mendengarkan Firman Tuhan, bahkan tidakberarti mereka tidak taat mendengar Firman Tuhan. Bahkan mereka disetiap pertemuan-pertemuan ibadah kemungkinannya hadir dan tidak pernah absen, tetapi menjadi pertanyaannya adalah mengapa mereka tidak pernah dewasa…?
·         Apa yang salah dengan mereka ..?
·         bagaimana dengan kita di jaman sekarang ini..?
·         Sudahkah kita menjadi dewasa..?

Apakah tanda kedewasaan itu ?
Kedewasaan itu adalah kemampuan  untuk mengerjakan apa yang di dengar. Maka dengan demikian kedewasaan itu tidak ditentukan oleh lama dan waktu yang di lalui. Tetapi lebih kepada RESPON/Tindakan ketika MENDENGARKAN Firman Tuhan.

Kata LAMBAN diartikan dengan NOTHROS artinya MALAS.( dengan kata lain ibadahnya hanya menunjukkan jati diri/label Kristen semata), tetapi tidak pernah mengalami PERUBAHAN HIDUP dari (- ke+).

Banyak orang berkelana dari gereja kegereja, mengikuti KKR dimana-mana dengan harga yang mahal sekalipun (mengabaikan keluarga), tetapi setelah kita lihat mereka justru menjadi orang Kristen yang CENGENG,GAMPANG PUTUS ASA,REWEL,TIDAK PUNYA TANGGUNG JAWAB…dll.  Mengapa demikian terjadi..? pada hal mereka sudah sangat banyak mendengar Firman!.

Jawabannya adalah karena mereka hanya mendengar tanpa praktek, padahal justru melalui banyak prakteklah kita akan menjadi dewasa. Kita  hanya rajin mendengarkan Firman Allah tetapi tidak pernah praktek/penerapan maka kita tidak akan pernah dewasa. KEDEWASAAN ITU  ADALAH SUATU PROSES
·         Bila hal yang menjengkelkan timbul, taatlah pada Allah, dan tetap kerjakan perintahNya sementara kita menghadapi problem tersebut.
·         Di kala ujian datang, gunakan prinsip yang Alkitab ajarkan.

Kesembuhan dari penyakit jasmani yang kita alami tidak akan pernah terjadi jika kita hanya MENDENGAR apa kata dokter. Tetapi untuk sembuh kita harus lakukan sesuatu misalnya sakit tumor tentu kita harus di operasi. Demikian halnya bahwa pengenalan akan kebenaran tidak akan membuat kita menjadi DEWASA tanpa PENERAPAN/PRAKTEK maka kebenaran tidak akan dapat memecahkan satu persoalanpun.

Didunia ini tidak ada kedewasaan seketika Allah tidak pernah menawarkan resep yang mampu menciptakan orang-orang Kristen dewasa dalam waktu singkat. Kedewasaan Kristen diperoleh melalui :
·         Ketekunan dalam mendengarkan setiap ajaran Firman Tuhan
·         Menerapkan/mempraktekkan apa yang di dengar dalam hidup sehari-hari
·         Mentaati apayang ia dengar.

Pada saat kita merasa kehilangan pegangan hidup sekalipun, Allah datang menawarkan kekuatan.


Pdt.B.Steven Sitorus, S.Th


Selasa, 28 Februari 2012

MENGAPA PETRUS TENGGELAM Matius 14:30

Add caption

Petrus tadinya berjalan diatas air, tetapi sekarang ia tenggelam. Mengapa..? adalah karena salah satu dari 3 syarat ( Meresponi Firman Tuhan, Bertindak sesuai dengan Firman Tuhan dan Melangkah dengan Iman) yg kita sudah dengar (minggulalu) dilanggar. Yang dilanggar dalam hal ini adalah Imannya (Matiua 14:31).
Mungkin ini jugalah yang sdang kita alami dalam hidup kita. Kita mulai tenggelam karena tidak lagi mendengar suara Tuhan dan meresponinya tetapi lebih lebih mendengarkan suara kedagingan kita sendiri. Perlu kita ketahui bahwa ada 3 hal yang dapat membelokkan dari bertindak dan meresponi Firman Tuhan :
1.   Kita melihat pada latar belakang kita. (Mungin penuh dengan kegagalan, dan kita berpikir bahwa kita tidak mungkin berhasil dll)
2.   Kita lebih melihat kepada kemampuan diri kita. Walaupun kita harus akui bahwa kita terbatas,tetapi jika Allah ada dipihak kita kita pastibisa lakukan apapun.
3.   Kita lebih mendengarkan bisikan iblis dalam telinga kita ketimbang Firman Tuhan. Seringkali kita terpaku pada suara yang melemahkan kita.
Selain daripada itu, ada 3 hal juga yang dapat membuat jalan kita keluar dari relkebenaran Firman Tuhan yaitu :
1.   Keinginan daging
2.   Keinginan mata
3.   Keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-16)
Matius 14:30-31, memberikan gambaran kepada kita bahwa ada 3 musuh utama iman kita yang pada akhirnya membuat kita tenggelam seperti Petrus.
1.   Takut. Adalah kondisi yang membuat kita gentar dalam menghadapi sesuatu. Kita merasa tidak mampu, tidak berdaya dan akan mengalami kegagalan. Tentu hal ini sangat berlawanan dengan IMAN PENUH HARAP. Ketakutan membuat kita ciut, ketakutan memaksa kita untuk melihat keterbatasan diri kita. (Ayub 3:25-26)
2.Kurang Percaya. Adalah tidak yakin akan kemampuan Tuhan yang sudah mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi. Kurang percaya berarti meragukan kuasa dan kemampuan Tuhan (Markus 11:22)
2.   Bimbang. Berarti tidak tetap hati, kuatir terhadap suatuhal yang tidak diketahui. Hal ini tentu karena mengandalkan kekuatan pikiran dan perasaan. Petrus menjadi bimbang apakah ia bisa terus berjalan diatas air (padahal ia sedang berjalan diatas air mendapatkan YESUS) (Yakobus 1:5-7) Tuhan memberikan yang kita minta dengan syarat tidak bimbang dan ragu.bahkan kita harus sudah yakin bahwa yang kita minta sudah diberikan (Markus 11:24)

Jadi cara kerja iman itu adalah kita harus percaya bahwa hal itu sudah terjadi, dan sudah kita terima, inilah bahasa Iman.
Dengan demikian langkah awaldalam membangun iman yang teguh adalah : Mempelajari, Mengetahui dan Merenungkan Firman Tuhan hingga kita yakin apa yang dijanjikan Tuhan pada kita (Roma 10:17)

Pdt.B.Steven Sitorus, S.Th

JANGAN PUAS HANYA JADI PENONTON Matius 14:22-29


Pendahuluan :
Sering kita melihat dalam realita kehidupan bahwa ada orang yang sangat diberkati dengan limpah, tetapi ada juga orang yang tidak punya apa-apa. Ada orang datang ke gereja dengan mobil yang mewah tetapi ada juga yang datang dengan jalan kaki, pulang gereja langsung masuk direstoran yang mewah sebaliknya yang lain berpikir apa yang akan dimakan. Pemandangan ini kita dapat saksikan dalam keseharian kita. Pertanyaannya adilkah Tuhan itu…? Atau apakah Tuhan pilih kasih..? pada hal itu bisa saja terjadi dalam satu gerja (satu penggembalaan? Mengapa yang lain diberkati tetapi sebagian tidak..?
Dalam perikop bagaimana Petrus berjalan diatas air, hal ini adalah sesuatu yang tidakmungkin dapat terjadi secara manusia. Namun kita melihat bahwa berjalannya Petrus adalah karena Tuhan Yesus yang suruh. Sesungguhnya apa yang sedang terjadi dalam peristiwa itu.
Ada 2 hukum yang harus kita mengerti yaitu Hukum Alam dan Hukum Roh
·         Hukum Alam. Menurut hukum alam tidak mungkin manusia dapat berjalan diatas air, karena berat jenis tubuh manusia jauh lebih besar dari berat jenis air. Hukum alammengatakan bahwa jika seseorang rajin belajar pasti pintar, jika seseorang hemat pasti kaya. Jika kita ulet dalam bekerja pasti berhasil, sebaliknya jika kita malas dan tidak mau berusaha pasti tidak dapat apa-apa itu menurut hukum alam yang tidak dapat disangkal.
·         Hukum Roh adalah kebalikan dari hukum Alam. Hukum Roh berada diataas hukum Alam. Bilamana berjalan diatas air pasti tenggelam menurut hukum alam,tetapi tidak menurut hukum Roh. (yang mengerjakannya adalah Kuasa Tuhan).
Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Petrus..?
*      Matius 14: 24 menerangkan kepada kita bahwa:
Ø  Bagaimana 12 murid Tuhan Yesus ada di dalam Perahu yang sedang terombang-ambing oleh badai.
Ø  Mereka semua adalah murid dari Tuhan Yesus
Ø  Mereka semua sama-sama mendapat pengajaran dari Tuhan Yesus
Ø  Mereka semua sama-sama melihat banyak mujizat yang Tuhan Yesus adakan
Akan tetapi menjadi pertanyaannya adalah ….MENGAPA  HANYA PETRUS YANG MENGALAMI MUJIZAT BERJALAN DIATAS AIR SEMENTARA YANG LAIN TIDAK..?
Kejadian ini mirip dengan keadaan kita bukan..? kita ada digereja yang sama,digembalakana oleh pendeta yang sama, mendengar Khotbah yang sama, punya Alkitab yang sama, punya Yesus yang sama namun kenyataannya banyak diantara kita HANYA SEKEDAR PENONTON tidak merasakan berkat Tuhan. Maka dari pengalaman Petrus ini  ada pelajaran berharga yang kita petik :
a.   Harus ada respon/tindakan atas Firman Tuhan. Syarat pertama adalah memberikan respon kepada Firman Tuhan. Dalam hal ini ketika Yesus berfirman “TENANGLAH”, Petrus merespon untuk keluar dari perahunya (zona nyamannya), (Matius  14:28-29). Petrus dapat berjalan diatas air mengalahkan hukum Alam. Kebanyakan dari kita hanya senang dengarkan firman tetapi tidak mau meresponnya. Mengapa..? adalah karena kita tidak mau bayar harga/mengambil resiko,  kita terlalu malas untuk keluar dari perahu. Kita tidak mau berkorban, akan tetapi kita inginkan hasil yang banyak.
b.   Tindakan kita harus sesuai dengan Firman Tuhan dan kehendak Tuhan. Peristiwa Petrus berjalan diatas air bukanlah semaunya dia, tetapi Tuhan Yesus yang menyuruhnya “datanglah” (Mat 14:29). Lukas 3:14 “Cukupkanlah dirimu dengan gajimu” ini adalah firman Tuhan. Tuhan mengajar kita untuk melakukan sesuatu tidak bertentangan dengan kehendaknya. Artinya jika gajikita 1 juta/bln, jangan kita belanjakan 2 jt. Ada beberapa pertimbangan dibawah ini :
                                 i.    Janji Tuhan menjadikan kita kepala dan bukan ekor (Ulangan 28:13-14) dengan syarat kita lakukan setia
                               ii.    Apasaja yang diperbuatnya berhasil (Maz 1:1-3) syaratnya tidak berjalan menurut orang fasik
                             iii.    Tingkap langit akan dibukakan (Mal 3:10) syaratnya kembali pada Tuhan (ay 6-7)
Artinya kitaseringkali lebih menuruti kehendakkita daripada kehendak Tuhan. Keinginan Tuhan kita abaikan dan keinginan kita kita paksakan
c.    Tindakan yang kita lakukan harus disertai dengan iman (Matius 14:29) “Maka Petrus turun dari perahu mendapatkan Yesus. Lukas 5:17-19 diceritakan 4 orang menggotong orang lumpuh. Ini terjadi karena mereka punya iman, demikian juga wanita samaria 12 tahun pendarahan tetapi punya iman “asalku jamah jubahNya aku akan sembuh”.

Pdt.B.Steven Sitorus,S.Th

" ANAK PANAH DI TANGAN TUHAN..." Mazmur 127: 1-5 “ Seperti anak-anak panah ditangan pahlawan,demikianlah anak-anak pada masa muda.” (ay.4) Alkitab jelaskan bahwa Tuhan kita adalah pahlawan yang memberi kemenangan ( Zefanya 3:17). Sesungguhnya Tuhan memiliki rencana yang mulia untuk anak-anak muda Kristen yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Dia. Tuhan ingin memakai anak-anak muda sebagai alat-Nya untuk menggenapi rencana-Nya di bumi.Tuhan mau anak-anak muda mendapat kemenangan dari segala dosa dan keinginan daging. Tetapi ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh anak-anak muda agar mereka menang dalam hidupnya dan dipakai Tuhan seperti yang dikatakan di ayat 4 bahwa ”seperti anak-anak panah ditangan pahlawan ( Tuhan),demikianlah anak-anak pada masa muda.” 1.Harus dapat diarahkan. Jika anak-anak muda mau dipakai Tuhan dan mendapatkan kemenangan yang luar biasa dari Tuhan, mereka harus mau diarahkan atau mau dididik dan diajar. Kegagalan banyak anak-anak muda selalu dimulai saat mereka tidak mau diajar atau diarahkan oleh orang-orang yang lebih tua, rohani dan dipakai Tuhan. Seperti anak panah yang sudah tidak bisa semaunya melesat kemana ia mau tetapi harus mau diarahkan oleh sang pemanah seharusnyalah anak-anak muda memiliki sikap hati yang sama bahwa hidup mereka sudah di tangan Tuhan dan diarahkan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. 2.Harus berada di tangan yang tepat. Jika anak-anak muda berada di tangan Tuhan, sesungguhnya mereka sudah berada di tangan yang tepat. Alkitab katakan bahwa tangan Tuhanlah yang memberi kemenangan. Jika anak muda ada di tangan Tuhan pasti mereka akan mengalami hidup yang berkemenangan yang datangnya dari Tuhan. Kemenangan yang memampukan anak muda menang dari segala dosa, menang dari hawa nafsu, menang dari godaan dunia dan sebagainya. 3.Harus selalu siap diasah. Seringkali sang pemanah harus mengasah anak panahnya agar lebih tajam dan runcing dengan maksud agar bisa menembus sasaran yang paling kuat dan merobek isi yang ada didalam sasaran tersebut. Tuhan harus mengasah anak-anak muda untuk menjadi lebih kuat,lebih siap, lebih tajam untuk mengalahkan iblis dan dosa.Tuhan mengasah anak muda dengan mengijinkan mereka menghadapi tekanan, senggolan antar mereka, godaan dan bahkan masalah-masalah untuk mengasah dan memurnikan iman percaya mereka kepada Tuhan. Jangan takut dan alergi melewati didikan dan pemurnian yang datang dari Tuhan. Tuhan bukanlah sekedar pahlawan, tetapi pahlawan yang memberi kemenangan.Tuhan menginginkan anak-anak muda-Nya bangkit dan menjadi tentara serta mendapatkan kemenangan yana ini.