Rabu, 22 Februari 2012

MEREBUT KANAAN


Setelah kurang lebih 40 thn di padang gurun (kehidupan yang tidak enak), disebabkan ketidak taatan/pemberontakan mereka terhadap Allahnya. Sampai semua generasi I yang keluar bersama Musa dari Mesir mati/binasa di padang gurun dan yang tinggal hanyalah YOSUA dan KALEB.
A.   Peralihan kepemimpinan dari Musa kepada Yosua
Yosua menerima mandat dari Tuhan untuk memimpin umat Israel memasuki babak baru dalam sejarah kehidupan mereka yakni apa yang Tuhan janjikan yaitu KANAAN.

KANAAN bukan lah suatu tempat yang begitu saja mereka miliki, akan tetapi mereka harus merebutnya dengan perang. Artinya ada harga yang harus mereka bayar.

PADANG GURUN melambangkan kehidupan yang susah, perbudakan dari dosa dan itu sudah berlalu. Sekarang segenap mata mereka tertuju kepada tanah  perjanjian yaitu KANAAN. Hanya saja untuk sampai disana Tuhan perintahkan mereka dengan “MEREBUT” artinya ada perjuangan, tekad, keberanian/seorang pahlawan. KANAAN disini melambangkan berkat Tuhan yang melimpah.
B.   Yosua 1:1-8 adalah bicara mengenai Perintah Tuhan untuk merebut Kanaan.
Jika kita melihat isi dari perintah tersebut “sepertinya”  mustahil untuk mereka dapat lakukan. Artinya mustahil mereka bisa sampai di Kanaan. Isi dari perintahNya adalah :

1.   Berperang dan miliki tanah kanaan.
 Artinya mereka harus angkat senjata untuk sampai di kanaan. Disini dibutuhkan semangat, tekad, kerja keras dan yang terpenting adalah jangan pernah lupa bahwa TUHAN YANG SURUH ( 1 Tesalonika 5:24) ; Tuhan memberikan kepastian bahwa Yosua tidak sendiri, tetapi Allah menyertainya (Yosua 1:5)

2.   Meyeberangi sungai Yordan.
 Ini adalah perkara yang mustahil untuk mereka lakukan (yang menyeberang adalah mulai dari anak yang terkecil, hingga yang tua dan segalanya ternaknya) sementara derasnya arus sungai Yordan yang tidak mungkin mereka bisa seberangi. Akan tetaapi justru apa yang MUSTAHIL menurut mereka Tuhan suruh seberangi. Disinilah dibutuhkan tindakan IMAN dan keberanian untuk melangkah. Yosua 3:14-16 aliran sungai Yordan yang sangat deras, seketika berhenti (menjadi bendungan) ketika kaki para imam mulai memasuki sungai yordan dan hingga mereka tiba di seberang. Lagi-lagi Tuhan buktikan kehebatanNya ketika umatNya melakukan PERINTAH TUHAN yaitu TAAT. (wanita 12 thn pendarahan berkata “asal kujamah jubahNya aku akan sembuh” ini adalah tindakan iman).

3.   Berperang dan menang atas setiap musuh.
Mungkin ini tidaklah mudah untuk dilakukan, mengingat Kejadian  10 pengintai yang mengakibatkan pemberontakan di tengah umat Israel. 10pengintai ini punya mental pecundang sehingga dari bangsa itu menjadi tawar hati dan mengakibatkan murka TUhan. Namun Bagi Yosua hal itu berbeda sebab Tuhan yang berfirman pasti jadi. Efesus 3:20 “bagi Dialah yang sanggub melakukan jauh lebih besar dan dasyat” ; Roma 4:21 “ Dengan yakin bahwa Allah berkuasa melakukan apa yang Ia janjikan..”

4.   Allah membuat perjalanan berhasil dan beruntung.
 Bahwa apapun yang dilakukan oleh Yosua akan menjadi mustahil bila Yosua melakukannya sendiri. Akan tetapi Yosua menyadari bahwa bila ia mengandalkan Tuhan maka tidak ada yang tidak mungkin. (Lukas 1:37 “sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” ; Mazmur 60:14 “bersama dengan Allah kita lakukan perkara besar”.
KESIMPULAN :
Seperti halnya Yosua dan Israel yang diperhadapkan kepada pilihan  menjadi pemenang atau menjadi pecundang..?jika kita mau jadi pemenang maka kita harus TAAT dan mengandalkan Tuhan maka Tuhan berjanji membawa kita selamat sampai pada Tujuan. Tahun 2012 ini, mari kita mengandallkan kuasa Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita baik itu dalam menata RT, Keuangan, Usaha, Pendidikan, Pekerjaan dan yang lebih penting jangan takut menghadapi resiko asalkan Tuhan yang suruh (Keluaran 33:15 “jangan suruh kamipergi jika Tuhan tidak menyertai…)
Mari kita menuliskan setiap rencana kita dengan sebuah pensil dan kita berikan kepada Tuhan penghapus, untuk menghapuskan bagian-bagian yang salah dan menggantikan dengan rencanaNya yang indah dalam hidup kita.
Pdt.B.Steven Sitorus,S.Th

Selasa, 21 Februari 2012

DARI (-) KE (+)

                                                                                 
Lukas 5:1-11
Titik awal dari perubahan adalah dengan rendah hati mengepaluasi hidup dan mulai bertumbuh dalam iman menuju perubahan hidup yang sesungguhnya.
Petrus mengalami perubahan dalam hidupnya ketika dia berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi. Halini dapat kita lihat di dalam perikop Penjala ikan menjadi penjala manusia.
Petrus dan teman-temannya (seprofesi) yakni para nelayan sepanjang malam itu mengalami kegagalan (-) tanpa ada tangkapan ikan seekorpun, artinya Petrus berada di titik nol.
Yesus memilih perahu Petrus diantara perahu-perahu yang banyak sandar ditepi pantai, tentu ini bukanlah suatu kebetulan. Tuhan tau mereka sedang mengalami kegagalan. Dan dalam hal itu Yesus memberikan saran pada mereka . Petrus adalah ahli dalam ilmu perikanan, dan saat ia mengalami kegagalan  ada seorang pribadi yang memberikan saran :
·         Barang kali bisa saja Petrus berpikir bahwa Yesus hanyalah anak tukang kayu yang tidak mengerti masalah nelayan. (Luk 5:3)
·         Selain itu bisa saja Petrus berpikir bahwa tempatnya salah manakala Yesus mengatakan untuk bertolak ketempat yg dalam dan melempar jala disana. Sementara hari sudah pagi (biasanya mereka melaut adalah malam hari) (Luk 5:4)
·         Namun demikian Petrus TAAT dan berkata “KARENA ENGKAU YANG MENYURUH…” dan hasilnya maksimal. (Yesus sanggup memerintahkan ikan-ikan besar masuk dijala Petrus)
Biarkan Tuhan Yesus memenuhi setiap perahu kita………….

Pelajaran yang kita bisa ambil adalah :
1.   Petrus menemukan Tuhan dalam hidupnya justru disaat ia mengalami kegagalan. Apakah kita sedang mengalami kegagalan hari ini..? mari temukan Yesus dalam hidup kita.
2.   Petrus sadar akan keberadaannya yang berdosa dan butuh Tuhan Yesus.(Lukas 5:8) Petrus mengatakan “ Tuhan pergilah dari padaku karena aku orang berdosa “
3.   Petrus meresponi panggilannya dengan meninggalkan pekerjaannya dan mengikuti Yesus. (Lukas 5:11).
Kesimpulan :
Setelah Petrus menemukan Yesus dalamhidupnya,maka Petruspun memutuskan untuk menjadipengikut Yesus. Dan sejak peristiwa itu hidup simon berubah. ia tidaklagi mengalami kegagalan tetapi ia berhasil dalam hidupnya selanjutnya.bagaimana dengan kita…?

Pdt.B.Steven Sitorus,S.Th

TUHAN TAKPERNAH TERLAMBAT

                            2 Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya”
Barang kali kita pernah merasa (sedang merasakan) bahwa sepertinya pertolongan Tuhan itu jauh dari harapan, melenceng dari yang kita impikan. Lalu kita mulai merasa kecewa dan putus asa, sehingga membuat gairah kita untuk melakukan sesuatu “untuk Tuhan dan pekerjaan Tuhan” mulai berkurang bahkan mungkin tidak melakukannya lagi. Kegagalan demi kegagalan seringkali kita alami walaupun mungkin kita sudah melakukan bagian kita. Pertanyaannya benarkah Tuhan terlambat..? atau Tuhan tidak lagi peduli dengan keadaan kita yang terpuruk..?
Sebelum kita temukan jawaban itu, pertama kita harus pahami dulu apakah itu KEGAGALAN dan kapan kita mengalaminya..?
Definisi dari kegagalan adalah :
*      Penundaan sementara kearah Tujuan
*      Sukses yang tertunda
*      Adahal yang harus dibenahi
Sejak kapan KEGAGALAN itu terjadi dalam hidup kita..? adalah ketika kita berhenti untuk berusaha/mencoba. Artinya selagi kita berusaha dan mencoba entah berapa kali dan mungkin mengalami gagal berarti kita belum GAGAL.

2 Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji_Nya” pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya.

Contoh :
*      Perkawinan di Kana (Yohanes 2:11)
*      Orang Lumpuh disembuhkan di kolam Bethesda (Yohanes 5)
*      Lazarus dibangkitkan (Yohanes 11)
*      Yesus member makan 5000 orang (Yohanes 6)
*      Yesus menyembuhkan wanita yang 12 thn sakit pendarahan (Markus 5:27-29)
Dari beberapa contoh diatas, jika kita melihat cara kerja Tuhan dalam konteks itu “sepertinya terlambat” akan tetapi Dia lebih tau/lebih mengerti setiap keadaan. Sebab FirmanNya mengatakan :

Ø  Roma 4:21 “ Allah BERKUASA melaksanakan apa yang Ia janjikan”
Ø  Efesus 3:20 “Bagi Dialah yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan”

Maka dari semuanya itu ada beberapa kesimpulan yang perlu kita catat :
1.   Jangan pernah tawarmenawar dengan Tuhan/minta imbalan
2.   Lakukan yang dapat kita lakukan dan jangan menundanya
3.   Jangan bersungut-sungut apalagi memberontak pada rencana Tuhan. Dia lebih mengerti kita dari pada diri kita sendiri.
4.   Perlu pemahaman yang benar tentan Firman Tuhan (definisi IMAN)
                                                    Pdt.B.Steven Sitorus,S.Th



Syalom...!

Aku bersyukur kepada Tuhan yang menjadikanku berharga hingga sampai saat ini aku dapat melayani PekerjaanNya sebagai gembala Jemaat GPdI Pemulihan yang berdomisili di Perumnas Kota Baru Driyorejo Gresik, Jawa Timur Indonesia. Saya bersama dengan istri dan kedua anak putri yang Tuhan percayakan sampai saat ini boleh ada adalah karena anugerahNya. Saya rindu melalui blog ini akan memperkenalkan tentang pelayanan kami kepada para sahabat dimanapun berada.

" ANAK PANAH DI TANGAN TUHAN..." Mazmur 127: 1-5 “ Seperti anak-anak panah ditangan pahlawan,demikianlah anak-anak pada masa muda.” (ay.4) Alkitab jelaskan bahwa Tuhan kita adalah pahlawan yang memberi kemenangan ( Zefanya 3:17). Sesungguhnya Tuhan memiliki rencana yang mulia untuk anak-anak muda Kristen yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Dia. Tuhan ingin memakai anak-anak muda sebagai alat-Nya untuk menggenapi rencana-Nya di bumi.Tuhan mau anak-anak muda mendapat kemenangan dari segala dosa dan keinginan daging. Tetapi ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh anak-anak muda agar mereka menang dalam hidupnya dan dipakai Tuhan seperti yang dikatakan di ayat 4 bahwa ”seperti anak-anak panah ditangan pahlawan ( Tuhan),demikianlah anak-anak pada masa muda.” 1.Harus dapat diarahkan. Jika anak-anak muda mau dipakai Tuhan dan mendapatkan kemenangan yang luar biasa dari Tuhan, mereka harus mau diarahkan atau mau dididik dan diajar. Kegagalan banyak anak-anak muda selalu dimulai saat mereka tidak mau diajar atau diarahkan oleh orang-orang yang lebih tua, rohani dan dipakai Tuhan. Seperti anak panah yang sudah tidak bisa semaunya melesat kemana ia mau tetapi harus mau diarahkan oleh sang pemanah seharusnyalah anak-anak muda memiliki sikap hati yang sama bahwa hidup mereka sudah di tangan Tuhan dan diarahkan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. 2.Harus berada di tangan yang tepat. Jika anak-anak muda berada di tangan Tuhan, sesungguhnya mereka sudah berada di tangan yang tepat. Alkitab katakan bahwa tangan Tuhanlah yang memberi kemenangan. Jika anak muda ada di tangan Tuhan pasti mereka akan mengalami hidup yang berkemenangan yang datangnya dari Tuhan. Kemenangan yang memampukan anak muda menang dari segala dosa, menang dari hawa nafsu, menang dari godaan dunia dan sebagainya. 3.Harus selalu siap diasah. Seringkali sang pemanah harus mengasah anak panahnya agar lebih tajam dan runcing dengan maksud agar bisa menembus sasaran yang paling kuat dan merobek isi yang ada didalam sasaran tersebut. Tuhan harus mengasah anak-anak muda untuk menjadi lebih kuat,lebih siap, lebih tajam untuk mengalahkan iblis dan dosa.Tuhan mengasah anak muda dengan mengijinkan mereka menghadapi tekanan, senggolan antar mereka, godaan dan bahkan masalah-masalah untuk mengasah dan memurnikan iman percaya mereka kepada Tuhan. Jangan takut dan alergi melewati didikan dan pemurnian yang datang dari Tuhan. Tuhan bukanlah sekedar pahlawan, tetapi pahlawan yang memberi kemenangan.Tuhan menginginkan anak-anak muda-Nya bangkit dan menjadi tentara serta mendapatkan kemenangan yana ini.