Nehemia
adalah seorang keturunan Yehuda. Pada masa pembuangan Nehemia termasuk di
dalamnya. Nehemia dipekerjakan di Istana Raja sebagai Juru minuman Raja (tukang
cicip). Sebelum miniman sampai di tangan raja, nehemia haruslah terlebih dahulu
mencoba jangan-jangan di dalam minuman itu ada racun yang bisa membahayakan keselamatan Raja.
Suatu
ketika Nehemia mendapatkan Visi dari Tuhan yaitu mengenai tembok Yerusalem yang
sudah di rubuhkan oleh musuh. Nehemia merespon Visi tersebut dan hal itu di
sampaikan kepada raja. Karena hal itu datangnya dari Tuhan, maka rajapun
merespon dan memperlengkapi segala sesuatu mengenai pembangunan Tembok
Yerusalem.
Dalam
pembangunan tersebut di warnai oleh berbagi tantangan dari luar (Tobia,
Sanbalat), hal ini sangat mengusik keberadaan mereka yang sedang bekerja.
Berbgai intimidasi, tekanan moral di sampaikan untuk melemahkan semangat
Nehemia di dalam membangun tembok Yerusalem.
·
Sampai
setengah tiang (ay 6) artinya pekerjaan mereka sudah setengah tiang, tetapi
persoalanpun makin hebat. Bangsa ini mulai jenuh menantikan kapan selesainya.
(setengan tiang) adalah saat-saat yang paling menjenuhkan, membosankan. Dalam
hal ini di tuntun pengharapan, kesabaran, semangat. Mazmur 27:3 mengatakan
Tetaplah percaya dalam perlindungan Allah)
·
Puing-puing
masih banyak (ay 10), ditengah pekerjaan yang menumpuk demikian juga
puing-puing begitu banyak sementara kekuatan sudah tidak seberapa lagi. Semangat
mulai pudar. Dalam hal ini antara Iman dan Ketakutan beradu. Sepertinya tidak
ada jalan kelaur, semuanya sudah buntu…. Akan tetapi benarkah demikian..?
Alkitab mengatakan dalam Keluaran 14:13 bahwa ditengah persoalan yang dialami
oleh Israel yaitu menghadapi laut Tiberau dan di belakang mereka ada sepasukan
tentara Firaun mengejar. Merekapun berkati tidak ada jalan…. Akan tetapi Allah
yang memanggil mereka adalah Allah yang setia dan adil (1 Tes 4:24).
·
Taksanggup
kami membangunnya (ay 11) Rasa putus asa
menghinggapi segenap umat. Mereka tidak mengerti apa yang harus mereka
kerjakan, sepertinya Tuhan tidak melihat, sepertinya Tuhan pura-pura tidak
mengerti…benarkah demikian..? Dalam
Mazmur 37:5 Percayalah kepada Tuhan maka Ia akan bertindak. Demikian halnya
dengan pengalaman Hizkia ketiaka ia di kepung oleh musuhnya, Hizkia berkata
darimanakah datangnya pertolongan bagiku…? (maz 121:1-3). (Steven’S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar